Sunday, December 22, 2019

Ini Laba BNI Dari Kredit

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat pembayaran pinjaman sebesar 558,7 miliar rupee pada kuartal ketiga 2019, atau tumbuh 14,7% pada periode yang sama tahun lalu.

Direktur Keuangan BNI Taplus Ario Bimo mengatakan pinjaman tersebut didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga 5,9%, yang meningkatkan pendapatan bunga bersih (NII).

Pertumbuhan kredit BNI didorong oleh keuangan perusahaan rupee sebesar 291,7 miliar rupee, meningkat 18,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. BNI Digital Banking

Dia mengatakan pinjaman perusahaan swasta terdaftar di rupee 181,1 miliar, pertumbuhan 24,8% dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu. Segmen usaha kecil tumbuh sebesar 19,2% dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 75 miliar.

Pendanaan pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 5,9% menjadi 581 miliar rupee. Dengan komposisi rekening giro, rekening tabungan (CASA) mencapai 64,3% dari total simpanan. Jumlah rekening individu di bank tanpa cabang adalah 46,5 juta pada akhir 2018 dan 111.836 hingga 130.803 Agen46 pada kuartal ketiga 2019.

Sementara pendapatan bunga bersih mencapai 26,9 miliar rupee pada kuartal ketiga 2019, pendapatan komisi neto adalah 8,1 miliar rupee dan tumbuh sebesar 13%.

Dengan dukungan pertumbuhan NII dan FBI, BNI memiliki laba bersih 12 rupee, yang merupakan pertumbuhan 4,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2018

Pertumbuhan pendapatan berdasarkan komisi BNI didorong oleh kontribusi dari segmen perbankan komersial, termasuk komisi keuangan perdagangan, yang tumbuh 9,4% dan komisi sindikasi, yang tumbuh 81,6%.

Sumber biaya bisnis untuk konsumen berasal dari mengelola kartu debit, yang tumbuh 57,5%, dan biaya transaksi di ATM, yang tumbuh 16,5%.

Ario menjelaskan bahwa kredit nirlaba (NPL) meningkat dari 2% menjadi 1,8% pada kuartal ketiga 2019 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Biaya pinjaman juga meningkat dari 1,4% pada kuartal ketiga 2018 menjadi 1,3% pada kuartal ketiga 2019, sementara rasio pertanggungan terus meningkat dari 152% pada kuartal ketiga 2018 menjadi 159%. pada triwulan III - 2019.